PROTOTIPE SMART FARMING BERBASIS IOT DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Sari
Abstrak
Produksi daging sapi, kerbau dan kambing menjadi prioritas Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mencapai swasembada komoditas daging. Peternakan sapi potong harus dapat menghasilkan sapi potong yang sehat dan mempunyai berat yang maksimal untuk mencukupi kebutuhan daging sapi nasional. Tentunya dengan pemantauan sapi secara berkala untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembang sapi dapat dimaksimalkan. Lalu kebutuhan listrik di kandang yang jauh dari pemukiman merupakan salah satu masalah yang harus diperhatikan oleh pemilik ternak sapi maka dari itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memanfaatkan energi baru terbarukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem peternakan pintar yang digunakan untuk pemantauan kondisi hewan ternak secara berkala dan pemeliharaan kendang yang lebih efisien dan mudah serta penggunaan listrik dengan memanfaatkan energi baru terbarukan yaitu biogas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Tahapan dalam sistem ini meliputi flowchart dan blok diagram untuk memudahkan membaca alur kerja yang akan dibuat dan diuji.
Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem smart farming berbasis IoT dengan memanfaatkan energi baru terbarukan. Menggunakan NodeMCU ESP8266 dan Wemos DI Mini sebagai kontrol utama, RFID dan juga motor dc sebagai pembacaan kondisi sampi serta penggerak untuk membersihkan kotoran sapi secara otomatis. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pemantauan perkembangan sapi secara berkala dapat dilakukan secara tepat dan efisien menggunakan RFID dengan data yang diinput dan tersimpan di Google Spreadsheet kemudian data yang berhasil terdeteksi akan menampilkan sejumlah informasi sapi dan kinerja motor DC dengan kontrol melalui Blynk juga sangat baik dengan torsi 0,039 Nm dapat menarik beban hingga 1000 gram beban pada prototipe ini serta konsumsi listrik yang digunakan sangat kecil yakni 0,065-0,157 Wmin dengan rata-rata 0.546 Wmin dan dalam sehari diperlukan 2 kali kerja maka daya yang diperlukan dengan ditambah 20% dari komponen pendukung lainnya adalah 1,30 Wmin. Sehingga sangat mungkin sistem dijalankan dengan sumber listrik yang dihasilkan oleh energi baru terbarukan dalam hal ini adalah prototipe PLTGU.
Kata Kunci : IoT, Smart Farming, RFID, Motor DC, NodeMCU ESP8266, Blynk
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.35968/jti.v12i2.1115
DOI (PDF): https://doi.org/10.35968/jti.v12i2.1115.g1094
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by: