MENGEMBALIKAN KOPERASI KEPADA JATIDIRINYA BERDASARKAN KETENTUAN-KETENTUAN DAN PERATURAN-PERATURAN YANG BERLAKU DI INDONESIA

Mudemar A. Rasyidi

Sari


Upaya untuk membawa koperasi kembali ke basis perlu diselaraskan dengan langkah dan fokus perhatian kita untuk mengacu kembali kepada pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya dan UU No. 25/1992 tentang perkoperasian dalam pembangunan dan pengembangan koperasi. Hal itu relevan pula dengan telah diterbitkannya TAP MPR NO.XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam kerangka Demokrasi Ekonomi melalui siding istimewa. Keputusan seperti itu ditempuh dengan maksud untuk meluruskan dan merumuskan kembali peran pemerintah sehingga menjadi lebih jelas dan tegas lagi batas-batas keterlibatannya dalam pembinaan perkoperasian di Indonesia, terutama dalam menghasilkan dan mengaplikasikan serta merawat produk-produk hukum dan kebijakan-kebijakan tentang pembinaan perkoperasian, yang tidak harus terlalu mendalam dan jauh mencampuri manajemen koperasi. Tuntutan seperti itu sebenarnya telah tercantum dalam penjelasan UU No. 25 tahun 1992, akan tetapi dalam praktek belum banyak diaplikasikan secara konsisten dalam uraian operasionalnya.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Undang-Undang Dasar 1945.

__________, 1992 : Undang-Undang Republik Indonesia no 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Departemen Koperasi Dan Usaha Kecil. Jakarta

___________, 2003 ; Grand Strategi Pengembangan Sentra UKM. Kementrian Koperasi dan UKM RI, Jakarta.

_____________. 2008 ; Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

, Tentang Usaha Kecil Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Ditjen Pembinaan Koperasi Perkotaan, Jakarta.

----------------, (1991), “Cultures and Organization”, Maidenhead-Berkshire, McGraw-Hill Book Company, Europa.

Cooperation Between ASEAN and the People’s Republic of Cina. Phnom Penh, 4 November 2002. ASEANWEB, file;//EACFTA 13196.htm, diakses tanggal 8 April.

.----------------, (eds) (1985), “Cooperation in the Clasch betwen Member. Participation, Organization Development, and Bureaucratice Tendencies”, London

Agung Nor Fajar, 2007. Integrasi Program Pembangunan UKM , Makalah

seminar Isue- Isue Strategis Tgl 20 November 2007-11-27

Asif Ud Dowla 2005 : Micro Leasing (Pengalaman Grameen Bank)

GrameenBank., Dakha Bangladesh

Audretsch D. B. 2003. Entrepreneurship Policy and the Strategic Manage

ment of Places.” D. M. Hart, (eds.). The Emergence of Entrepreneurship Policy. Cambridge University Press, 20-38.

Chukwu.S.C.(1990), “Economics of The Co-operative Business Enterprise”

Marburg.

Dulfer.E. (1974) “Operational Efficiency of Agricultural Cooperatives”, dalam “Developing Countries”, FAO, Rome.

Hofstede.G. (1983), “Cultural Pitfalls for Dutch Expatriates in Indonesia”,Twijnstra Gudde International Management Consultans, Deventer Netherland.

Munkner. Hans. (1985), “Toward Adjusted Patterns of Cooperatives in

Developing Countries”, Bonn.

Ropke. Jochen (1991),“ Cooperative Entrepreneurship”, Marburg.




DOI: https://doi.org/10.35968/m-pu.v8i1.640

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: