PROSES PENGELASAN MENGGUNAKAN ELECTRIC WELDING MACHINE

Waspada Tedja Bhirawa

Sari


Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las,ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan dalamhal tersebut.Secara konvesional cara-carapengklasifikasiaan tersebut pada waktu ini dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan cara kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya, sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompokseperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila diadakan klasifikasi yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut di atas akan terbaur dan akan terbentuk kelompokkelompok yang banyak sekali. Mesin las biasanya diklasifikasikan sebagai searah (AC) atau bolak balik (DC); mesin searah tegangan output bervariasi untuk mempertahankan arus stabil sementara mesin tegangan konstan akan berfluktuasi output saat ini untuk mempertahankan tegangan ditetapkan. Sifat dari mesin DC diperlukan oleh gas metal arc welding dan fluks-buang karena tidak mampu mengendalikan panjang busur manual. Jika tukang las mencoba untuk menggunakan mesin DC untuk mengelas dengan tameng logam arc welding fluktuasi kecil dalam jarak busur akan menyebabkan fluktuasi yang luas dalam output mesin. Keuntungan dari beberapa proses pengelasan Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam logam ferrous dan non ferrous, termasuk baja carbon dan baja paduan rendah, stainless steel, paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga. Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau otomatis. Asap dan percikan las pada GMAW hubungan singkat lebih sedikit dibandingkan dengan SMAW, juga tidak ada slag yang harus dibersihkan setelah pengelasan. Kelemahan dari beberapa proses pengelasan , proses las ESW ataupun EGW hanya terbatas pada penyambungan carbon steel dan low alloy steel dengan posisi vertikal. Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. SMAW adalah proses pengelasan dengan daya guna tinggi. Peralatan las GMAW lebih mahal, dan lebih rumit dalam pemasangan dan perawatan, dibandingkan dengan SMAW. Biaya kawat las dan shielding gas bisa menjadi lebih mahal dibandingkan dengan elektroda terbungkus, tetapi hal ini bisa diimbangi karena produktivitas yang tinggi dan sedikitnya pemborosan.

Keywords : Pengelasan , mesin las, welding


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


AWS D1. 1/D1. 1M – 2002, Structural

Welding Code-Steel, American Welding

Society, An American National

Standard.Gourd LM.,(1995) Principles

of Welding Technology, Thid Edition,

Edward Arnold,a division of Holder

Headline PLC, 338 Euston Road,

London.

Dieter, G. E., 1987, Metalurgi Mekanik:

Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Foundry technology by Beeley, P.R Casting

by ASM Handbook Vol 15 Casting By

John Campbell

Gourd L M., (1995) Principles of Welding

Technology,Third Edition, Edward

Arnold,a division of Holder Headline PLC,

Euston Road, London.

Hastono Reksotenejo., Ir, M.Sc.Eng.Met,

Teknologi Cor Gravity Teori Dasar dan

Aplikasi, Jakarta, 1992.

Kenji, C., 1975, Teknik Pengecoran

Logam, Penerbit Pradya, Jakarta

Sriati Djapire, 1991, Ilmu dan Teknologi

Bahan, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Surdia, Tata dan Saito, Shinroku, 2005

Pengetahuan Bahan Teknik, PT.

Pradnya Paramita, Jakarta

Tata Surdia., Prof. Ir, M.Sc.Met dan Kenji

Chijiiwa, Prof. Dr, Teknik pengecoran

logam, Jakarta, 1982.

Widharto, Sri. 2007. Menuju Juru Las

Tingkat Dunia Jakarta : Pradnya

Paramita.




DOI: https://doi.org/10.35968/jtin.v4i1.830

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: