PROSES PENGECORAN LOGAM DENGAN MENGGUNAKAN SAND CASTING

Waspada Tedja Bhirawa

Sari


Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Sejarah pengecoran dimulai ketika manusia mengetahui cara mencairkan logam dan cara membuat cetakan. Kegiatan pengecoran meliputi pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair kedalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir. Produk pengecoran disebut coran atau benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda-beda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda dan hampir semua logam atau paduan dapat dilebur dan dicor Salah satu proses pengecoran adalah dengan menggunakan sand casting. Yaitu penggunaan pasir cetak dalam membuat produk. Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi. Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir:Pembuatan pola, sesuai dengan bentuk coran yang akan dibuat; Persiapan pasir cetak; Pembuatan cetakan; Pembuatan inti (bila diperlukan); Peleburan logam; Penuangan logam cair ke dalam cetakan; Pendinginan dan pembekuan; Pembongkaran cetakan pasir; Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran; Proses pengecoran selesai. Keuntungan dari sand casting adalah: Memungkinkan produksi yang bersifat massal, dengan membuat master dari produk kemudian di tiru dengan menggunakan lilin dan dijadikan pola untuk cetakan pasir, maka akan dapat diproduksi massal, Dapat memproduksi bentuk yang tipis, atau berbentuk rumit, salah satu kelebihan cetakan pasir adalah kemampuan untuk mengakomodasi bentuk-bentuk tipis dan rumit. Meminimalisir surface finisfing, denga keakuratan dari cetakan pasir , maka, proses finishing akan berkurang. Dapat mempertahankan keakuratan dari benda yang diproduksi , mengingat sand casting hanya sekali pakai Reusabilitas, kemampuan pasir (dari pecahan cetakan) untuk digunakan kembali (didaur ulang). Sedangkan kelemahan nya adalah: Proses pengecoran terlalu panjang, sehingga tidak bisa menghasilkan produk dengan cepat. Membutuhkan pasir cetak yang kualitasnya bagus, dan tentunya biaya cukup mahal. Ukuran dari produk tidak terlalu besar, mengingat proses pembuatan dengan pasir cetak rentan pecah.

Kata kunci: Pengecoran Logam, Sand Casting


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dieter, G. E., 1987, Metalurgi Mekanik:

Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Foundry technology by Beeley, P.R

Casting by ASM Handbook Vol 15

Casting By John Campbell

Hastono Reksotenejo., Ir, M.Sc.Eng.Met,

, Teknologi Cor Gravity Teori

Dasar dan Aplikasi, Jakarta.

Kenji, C., 1975, Teknik Pengecoran

Logam, Penerbit Pradya, Jakarta

Sriati Djapire, 1991, Ilmu dan Teknologi

Bahan, Edisi Kelima, Erlangga,

Jakarta

Surdia, Tata dan Saito, Shinroku, 2005

Pengetahuan Bahan Teknik, PT.

Pradnya Paramita, Jakarta

Tata Surdia., Prof. Ir, M.Sc.Met dan Kenji

Chijiiwa, Prof. Dr, Teknik

Pengecoran Logam, Jakarta, 1982.

Anonim, 1985, Hand Book ASM

Internasional The Materials,

Metallography Information Society

and Micro Structures, Volume 9,

LIPI, Jakarta

Anonim, 1998, ASM Handbook, Vol. 15.

Anonim, 1998, ASM Metal Handbook

Vol.8.




DOI: https://doi.org/10.35968/jtin.v4i1.826

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: