REKSA DANA SAHAM: METODE ALTERNATIF INVESTASI REKSA DANA SAHAM PADA 5 MANAJER INVESTASI DENGAN KELOLAAN TERBESAR DI INDONESIA PERIODE 2006-2015
Sari
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti metode investasi manakah yang akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik diantara metode lump sum dan metode dollar-cost averaging. Penelitian ini juga meneliti apakah metode dollar-cost averaging dapat dimodifikasi dengan cara menggunakan kinerja IHSG dan/atau nilai tukar USD/IDR sebagai penentuan waktu investasi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih baik. Dari hasil pengujian backtesting, jika mempertimbangkan faktor time value of money, metode dollar-cost averaging akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik daripada metode lump sum untuk periode investasi 5, 8 dan 10 tahun.
Kata Kunci: backtesting, dollar-cost averaging, lump sum, mutual fund
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Amalia, Anesti Firda. (2015). Pengaruh Makroekonomi Terhadap Arus Dana Reksa Dana Syariah Dan Konvensional Kelolaan Manajer Investasi XYZ Januari 2011- Agustus 2014. Tesis. Universitas Indonesia Bank Indonesia Official Web Site. http://www.bi.go.id/id/Default.aspx. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 BNP Paribas Investment Partners. Beranda. https://www.bnpparibas-ip.co.id/id. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Bursa Efek Indonesia. Beranda. http://www.idx.co.id/index.html. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Chalmers, J., Kaul, A. Phillips, B. (2013). The wisdom of crowds: Mutual fund investors’ aggregate asset allocationDecisions. Journal of Banking & Finance,Vol 37, pp. 3318–3333. Dunham, L.M., Friesen, G.C., 2012. Building a Better Mousetrap: Enhanced Dollar-Cost Averaging. The Journal of Wealth Management, p41. Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics. New York : McGraw Hill Companies. Gideon, A. (2016). 3 Hal yang Bikin Pasar Modal Indonesia Berfluktuasi. Diambil dari http://bisnis.liputan6.com/read/2419241/ 3-hal-yang-bikin-pasar-modalindonesia-berfluktuasi Hayley, S., 2012. Dollar-Cost Averaging – The Role of Cognitive Error.Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1473046. diakses pada 9 Juli 2016 pukul 22:00 Henriksson, R. D., Merton, R. C. (1981). On Market Timing and Investment Performance. II. Statistical Procedures for Evaluating Forecast Skills. Journal of Business, Vol 54. Investopedia. http://www.investopedia.com. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Jank, S.(2012). Mutual fund flows, expected returns and the real economy.
Journal of Banking & Finance,Vol 36, pp. 3060–3070. Kustodian Sentral Efek Indonesia. Beranda. www.ksei.co.id. diakses pada 9 Juli 2016 pukul 22:00 Leggio, K.B., Lien, D., 2001. Does Loss Aversion Explain Dollar-Cost Averaging? Financial Services Review 10 (2001), 117–127. Mandiri Investasi. http://mandiriinvestasi.co.id/. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Nurjanah, Herawati. (2015). Mengenal Manajer Investasi dan Reksa Dana: Penjelasan dari Perspektif Hukum dan Manajemen Pengelolaan. Zavara. Octavianus, Adri. (2014). Analisis Kinerja Portofolio Indeks Saham Dengan Menggunakan Strategi Market Timing dan Metode Pengukuran Market Extreme. Tesis Universitas Indonesia Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/id/Default.aspx. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 PT Indonesia News Center. Pasar Modal. http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/ 2253902/bei-bidik-mahasiswadongkrak-jumlah-investor-muda. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Prasthiwi, Rini. (2014). Pengaruh faktor makroekonomi (kurs dollar, inflansi, SBI jumlah uang beredar) dan LQ45 terhadap imbal hasil reksa dana saham periode 2003-2006. Tesis. Universitas Indonesia Rachman, Paloma Paramita. (2014). Analisis Pengaruh Variabel Makro Terhadap Return Indeks Sembilan Sektor Pada Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas IndonesiaRepublik Indonesia. (1995). Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Rudiyanto. (2015). Mana Yang Lebih Baik : Lump Sum atau Cost Averaging ? Diambil dari http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2015/ 03/23/mana-yang-lebih-baik-lump-sum-atau-cost-averaging/. diakses pada 9 Juli 2016 pukul 22:00 Saputri, Dessy Ayu. (2014). Analisis Pengaruh Variabel Makro Ekonomi terhadap Return Indeks Saham Sektor perbankan periode 2002-2011, Serta Pengaruh Karakteristik Bank terhadap Profitabillitas Perusahaan Sektor Perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Tesis. Universitas Indonesia Schroders Indonesia. http://www.schroders.com/id/id/investas i-reksadana/. diakses pada 18 Juni 2016 pukul 19:00 Suwito, Ferry. (2012). Analisis pengaruh BI rate, inflasi, dan IHSG terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar dalam BEI. Tesis. Universitas Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Wealth Management. http://www.hsbc.co.id/1/2/personal_in_I D/wealth_management/managing_and_ growing_wealth. diakses pada 9 Juli 2016 pukul 22:00 Trainor, W.J., 2005. Within-Horizon Exposure to Loss for Dollar Cost Averaging and Lump Sum Investing. Financial Services Review 14 (2005), 319–330. Treynor, J. L., Mazuy,K. (1966). Can Mutual Fund Outguess the Market, Harvard Business Review,Vol 43
DOI: https://doi.org/10.35968/jbau.v1i1.159
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by: