PROSPEK DAN STRATEGI BERSAING PADA INDUSTRI FESYEN
Sari
Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang menggunakan metoda Analisis Deskriptif dan Analisis
Struktur Industri. Telaah deskriptif dan struktur industri ini digunakan untuk mengetahui prospek dan
menyusun strategi bersaing pada industri fesyen di Indonesia.
Industri fesyen merupakan salah satu dai 16 kelompok industri kreatif, yang memberikan kontribusi
terhadap PDB nasional Indonesia sebesar 3,76 % pada 2017. Industri fesyen juga masih menjadi salah satu
penghasil devisa terbesar, dengan nilai ekspor sampai Juli 2018 sebesar US$ 8.2 miliiar (Rp. 122 triliun),
yang bertumbuh 8,7%. Produk fesyen Indonesia mampu menguasai 1,9% pasar dunia. Pelaku usaha pada
Industri Fesyen ini sebagian besar adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia yang
seluruhnya berjumlah hampir 60 juta orang.
Industri fesyen memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Melimpahnya
sumber daya manusia (sumber ide kreatif), sumberdaya alam (sebagai sumber bahan baku), suku dengan
keaneragaman budayanya, semakin terbukanya pasar (khususnya pasar ekspor), serta dukungan penuh dari
lembaga pemerintah maupun non pemerintah, menjadi unsur-unsur utama bagi tumbuh dan berkembangnya
industri fesyen.
Hasil analisis struktur industri fesyen menunjukkan bahwa ancaman yang berasal dari pendatang
baru adalah tinggi, ancaman dari produk substitusi adalah rendah, bargaining power of buyer relative
rendah, bargaining power of supplierrelatif rendah, seeangkan intensitas persaingan antar pelaku usaha
fesyen adalah tinggi dalam negeri dan rendah untuk pasar luar negeri.
Berdasarkan kondisi SWOT dan hasil analisis struktur industi fesyen, maka penerapan strategi Cost
Leaderships lebih tepat bagi pelaku usaha fesyen penghasil produk standard yang mengandalkan bahan
baku lokal. Strategi Product Differentiation menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha fesyen eksklusif
khususnya yang berorientasi ekspor. Sedangkan strategi Focus pada umumnya diterapkan oleh pelaku usaha
fesyen yang melayani kebutuhan produk fesyen yang berkaitan dengan dan beridentitaskan adat dan budaya.
Kemitraaan antara eksportir (inti) dan pelaku usaha fesyen mitranya (plasmanya) juga dapat ditempuh
untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi berbasis kebersamaan. Azka Fashion merupakan salah satu
pelaku usaha eksportir fesyen yang sukses mengembangkan usaha fesyen berbasis kemitraan. Produk
andalan Azka Fashion adalah busana muslim yang serba guna, kreatif, dan selalu di up date sesuai dengan
tuntutan perkembangan pasar.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Carlin International. 2012. Design Prediction.
Unpublished.
Dirjen IKM Kemenperin. 2018. Keynote
Speech pada Indonesia Fashion Week
, Jakarta Convention Center, 28
Maret 2018
Laporan Tahunan Kementerian UMKM RI
tahun 2017. 2018. Kementerian
UMKM RI.
MenKUKM. 2016. Keynote Speech pada
Indonesia Fashion Week 2016 di JCC
(di upload 10 Maret 2010)
Porter, Michael E. 1980. Competitive
Strategy. The Free Press, a Division of
Macmillan, Inc. 866 Third Avenue,
New York, NY 10022
Porter, Michael E. 1985. Competitive
Advantage. The Free Press, a Division
of Macmillan, Inc. 866 Third Avenue,
New York, NY 10022
Porter, Michael E. 1990. Competitive
Advantage of Nations. The Free Press,
a Division of Simon & Schuster Inc.
Avenue of the Americas, New
York, NY 10020.
Pryanka, Adinda. Repbublika. 2018. FGD
Penyusunan Roadmap Pengembangan
IKM Fashion Muslim di Jakarta (di
upload 14 Desember 2018)
Yulistara, Arina. NCBC Indonesia. 2018.
Indonesia Moslim Fashion Expo 2018
(di upload 1 Oktober 2018)
DOI: https://doi.org/10.35968/m-pu.v10i1.367
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by: