Analisis Konsep Circular Airport Untuk Wilayah Kepulauan Indonesia

Freddy Franciscus, Aprilia Sakti Kusumalestari

Sari


Konsep Circular Airport, yang dikemukakan oleh Hessellink pada tahun 2014, menimbulkan perdebatan dan perbedaan pendapat para ahli bandara. Sampai sekarang proyek ini masih berjalan. Tulisan ini membuat analisa awal tentang penerapan konsep circular airport di daerah Kepulauan Indonesia. Membangun bandara di area terbatas merupakan tantangan besar. Pengembangan beberapa rute perintis yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pesawat kecil terus dilakukan. Tantangan lain dalam membangun bandara adalah kelestarian lingkungan. Konsep circular airport diharapkan bisa menjadi solusi yang tepat untuk daerah Kepulauan Indonesia. Pembahasan mencakup analisa teknis dan safety terkait desain bandara, karakteristik pesawat terbang, Air Traffic Management [ATM} dan juga analisa tentang lingkungan dan populasi daerah yang akan dikembangkan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


US Patent 3157374, Airport Design, James S. Conrey, Nov 1964

US Patent 3173634, Closed Track Airport, A. Woldemar, March 1965

US Patent 3701501, Two Circular Runways, Robert G. Scelze, Oct 1972

Henk Hesselink, The Endless Runaway : Concept Description, Nationaal Lucht- en Ruimtevaartlaboratorium, The Netherland, 2012

Henk Hesselink, The Endless Runaway : State of The Art, Nationaal Lucht- en Ruimtevaartlaboratorium, The Netherland, 2014

Henk Hesselink, The Endless Runaway : Assessment, Nationaal Lucht- en Ruimtevaartlaboratorium, The Netherland, 2014

Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019, November 2015

US Patent 5398635, Durando, A.R. and H.M. Weiss, Floating Airport, Filing date Nov. 18, 1993, Issue date Mar. 21, 1995

http://hubud.dephub.go.id/bandara/




DOI: https://doi.org/10.35894/jtk.v5i1.419

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: