Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin
<h3 data-start="245" data-end="270"><strong data-start="249" data-end="270">About the Journal</strong></h3> <p data-start="272" data-end="579"><em data-start="272" data-end="296">Jurnal Teknik Industri</em> is a peer-reviewed open-access journal managed by the Industrial Engineering Study Program, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Indonesia. The journal is committed to advancing the field of industrial engineering through the dissemination of rigorous and impactful research.</p> <p data-start="581" data-end="1120">With a strong emphasis on academic integrity and relevance, <em data-start="641" data-end="665">Jurnal Teknik Industri</em> provides a platform for researchers, academics, and practitioners to publish original research articles, theoretical contributions, and applied case studies that align with current and emerging challenges in industrial systems. The journal covers a wide spectrum of topics, including production systems, operations management, automation, human factors, quality engineering, supply chain, and sustainability—consistent with its defined <em data-start="1102" data-end="1119">Focus and Scope</em>.</p> <p data-start="1122" data-end="1492">Positioned at the intersection of theory and practice, the journal encourages interdisciplinary approaches and innovation-driven insights that contribute to the development of industrial engineering knowledge. While welcoming global perspectives, the journal places particular importance on research with contextual relevance to Indonesia and the Southeast Asian region.</p> <p data-start="1494" data-end="1761">As part of its vision, <em data-start="1517" data-end="1541">Jurnal Teknik Industri</em> strives to become a leading forum for scholarly exchange in industrial engineering, promoting scientific excellence, practical solutions, and sustainable industrial development at both national and international levels.</p> <p>ISSN PRINT = <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1365567521">2302-2205</a></p> <p>ISSN ONLINE = <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20211101421365254">2808-7321</a></p>Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarmaen-USJurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)2302-2205PEMILIHAN PARAMETER OPTIMUM EXPONENTIAL SMOOTHING DENGAN GOLDEN SECTION UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA BALIKPAPAN
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1605
<p><em>Rainfall is a crucial component of the climate system with significant impacts across various sectors, especially in disaster mitigation such as flooding. Balikpapan City, as a coastal region, is highly vulnerable to extreme rainfall patterns. This study aims to optimize the parameters in Exponential Smoothing methods—Single, Double, and Triple Exponential Smoothing (SES, DES, TES)—using the Golden Section approach to improve the accuracy of rainfall forecasting in Balikpapan. The study utilizes secondary data on monthly average rainfall from January 2019 to December 2023 obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS) of Balikpapan. The results indicate that the TES method achieves the lowest Mean Absolute Percentage Error (MAPE) at 0.0456, outperforming DES and SES. The Golden Section method proves effective in systematically identifying the optimal parameters. Therefore, the optimized TES approach is the most suitable forecasting method for supporting Cdisaster mitigation and data-driven decision-making in the region</em>.</p>Muhammad nur gias Fadilla
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-07-232025-07-231419110310.35968/jtin.v14i1.1605Perancangan Ulang Antropometer Posisi Duduk Yang Ergonomis Pada Laboratorium Teknik Industri
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1574
<p><em>Adanya kekurangan alat ukur yang layak di laboratorium teknik industri sehingga diperlukan penelitian perancangan dan pengembangan alat antropometer duduk untuk mendapatkan desain yang ergonomis. Rumusan permasalahan pada penelitiani ini antara lain apa saja keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa pada saat menggunakan antropometer duduk yang tersedia di laboratorium teknik industri dan bagaimana bentuk dan dimensi antropometer duduk yang ergonomis.</em></p> <p><em>Penggunaan persentil dalam perancangan sangat mempengaruhi rancangan Antropometer Posisi Duduk yang akan dirancang. Apakah Antropometer Posisi Duduk yang dirancang dapat digunakan oleh 95% penggunanya atau tidak ditentukan oleh persentil yang digunakan oleh perancang. Perhitungan persentil pada penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%. Nordic body map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal dengan musculoskeletal. Sebuah sistem musculoskeletal (sistem gerak) adalah sistem organ yang memberikan hewan (dan manusia) kemampuan untuk bergerak menggunakan sistem otot dan rangka. </em></p> <p><em>Keluhan sebanyak 30 orang mahasiswa pengguna Antropometer Posisi Duduk dengan persentase di atas 75% dirasakan adalah Sakit pada pantat dan sakit pada bagian bawah pantat. Dimensi utama dari antropometer posisi duduk antara lain lebar alas 85 cm dengan panjang alas 110,4 cm, tinggi tempat duduk 47 cm, tinggi kepala posisi duduk 90 cm dan lebar maksimal alat 153,4 cm.</em></p> <p><em><strong>Kata Kunci </strong>: Antropometer Posisi Duduk, Nordic Body Map, Laboratorium Teknik Industri </em></p>Basuki AriantoWaspada Tedja BhirawaJamal Adi SeptianErna Magai
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-05-222025-05-22141115Evaluasi Penjadwalan Proyek Relokasi Pipa Gas Di Jembatan Ciwaringin Cirebon Dengan Metode Critical Path Method (CPM)
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1573
<p><em>Jaringan pipa gas di jembatan Ciwaringin Cirebon perlu segera dipindahkan, proyek tersebut berstatus pekerjaan mendesak. PT. INT sebagai pemilik aset menunjuk PT. XYZ sebagai kontraktor pelaksana. Rencana kerja selama 140 hari telah ditetapkan oleh PT. XYZ untuk pelaksanaannya, Namun, proyek tersebut mengalami keterlambatan dan selesai dalam waktu 166 hari. Peneliti menggunakan Critical Path Method (CPM) untuk menentukan lamanya waktu dengan melakukan peninjauan penjadwalan berdasarkan tantangan tersebut.</em><br /><br /><em>Critical Path Method (CPM) adalah teknik untuk menghitung dan merotasi jaringan kerja proyek guna menentukan tugas mana yang perlu diprioritaskan agar dapat menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Studi logistik tentang saling ketergantungan harus digunakan untuk menentukan jaringan kerja terlebih dahulu. Manajer proyek dapat menggunakan Critical Path Method (CPM) sebagai teknik untuk mengatur sumber daya proyek.</em><br /><br /><em>Jalur kritis yang didapat yaitu: A → E → G → H → I ditentukan oleh perhitungan dan evaluasi proyek. Jalur ini mencakup tugas-tugas berikut: pekerjaan persiapan (A), pekerjaan khusus (E), pekerjaan Golden Joint (G), pekerjaan perbaikan dan rekondisi (H), dan pekerjaan penyelesaian akhir (I). Pekerjaan tersebut memakan waktu 153 hari untuk diselesaikan. </em><em>Penjadwalan rencana kerja ini dibandingkan selama 140 hari, yang berarti 13 hari lebih lama dari yang direncanakan semula. Hal ini karena, rencana awal menggunakan Gantt Chart, peneliti menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM) untuk melakukan evaluasi.</em><br /><br /><em><strong>Kata kunci</strong> : Jaringan Pipa Gas, Penjadwalan Proyek, Critical Path Method</em></p>Berry FitriandiBasuki AriantoSungkono SanusiIndramawan IndramawanDarmawan Yulianto
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-05-222025-05-221411632Evaluasi Kelayakan Investasi Antara Bus Listrik Dan Bus Konvensional Di PT. SYM
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1575
<p><em>Pertumbuhan pesat dalam sektor transportasi menuntut pengembangan moda alternatif yang lebih efisien serta ramah lingkungan. PT. SYM sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi menghadapi tantangan penting dalam menentukan arah investasi strategis antara penggunaan bus listrik atau bus konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi kedua jenis bus dengan menggunakan pendekatan ekonomi teknik selama periode tujuh tahun. </em><em>Analisis dilakukan berdasarkan empat indikator utama, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, dan Benefit Cost Ratio (BCR). </em><em>Hasil studi menunjukkan bahwa bus konvensional memiliki NPV dan IRR yang lebih tinggi, di mana IRR mencapai 42% dan periode pengembalian (Payback Period) selama 2,62 tahun. Sebaliknya, bus listrik menunjukkan IRR yang lebih rendah dengan periode pengembalian selama 4,85 tahun. Nilai BCR untuk bus konvensional tercatat sebesar 1,93, sedangkan bus listrik memiliki nilai 1,64. Walaupun investasi awal bus listrik lebih besar, biaya operasional dan pemeliharaannya lebih rendah dibandingkan bus konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa kedua jenis bus secara finansial layak dijalankan karena waktu pengembaliannya masih dalam batas yang dapat diterima. PT. SYM dapat mempertimbangkan penggunaan bus listrik untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus berkontribusi pada sistem transportasi yang berkelanjutan.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : </em><em>Bus listrik, bus konvensional, kelayakan investasi, NPV, IRR, Payback Period, Benefit Cost Ratio.</em></p>Desgawan Dzikri PradanaHari MoektiwibowoIndramawan Indramawan
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-05-222025-05-221413345Evaluasi Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Sektor Industri Pengendalian Hama Menggunakan Metode HIRADC
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1558
<p><em>Exposure to toxic chemicals, physical hazards from equipment use, and biological risks due to interaction with pests are among the potential threats to occupational safety and health in the pest control industry. As a company operating in this sector, PT. Zeta Pest Control is required to conduct a risk assessment to determine the level of hazards and establish effective control measures. This study employs the Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC) method to evaluate the likelihood, exposure, and consequences associated with various potential hazards encountered in pest management activities. </em></p> <p><em>The hazard identification process was applied to several work methods, including spot spraying, cold fogging, hot fogging, and rodent baiting. A risk assessment matrix was then utilized to analyze the risks based on three factors: likelihood, exposure, and severity of consequences. The results were categorized into priority levels, including high and very high risk. Control measures were determined according to the hierarchy of hazard control, which comprises elimination, substitution, engineering controls, administrative controls, and the use of personal protective equipment (PPE). </em></p> <p><em>The findings reveal that certain work methods pose very high risks, such as cold fogging with risk scores ranging from 900 to 1800, and hot fogging with a score of 900.Meanwhile, spot spraying and rodent baiting are classified as priority 1 and very high risk, with chemical exposure scoring 540 and bacterial contamination scoring 450. Based on inspections of work equipment, chemicals, PPE, general safety, and worker health, 72% of workers were deemed compliant, while 28% were non-compliant. Recommended control measures include replacing hazardous chemicals, improving ventilation systems, implementing stricter standard operating procedures, and ensuring appropriate PPE usage for each work method. </em></p> <p><strong>Kata Kunci:</strong><em> Occupational Safety, Pest Control, HIRADC, Occupational Risk, Hazard Control</em></p>jamal adi septianHILMAN SURYANAHARI MOEKTIWIBOWOWASPADA TEDJA BHIRAWA
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-05-222025-05-221414656ANALISIS KOMPARATIF IMPLEMENTASI ENERGY STORAGE SYSTEM BATERAI LITHIUM-ION (LI-ION) DAN PUMPED HYDRO ENERGY STORAGE (PHES)
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1581
<p>As the demand for clean and sustainable energy continues to rise, energy storage systems (ESS) have become a crucial element in supporting the stability and efficiency of power systems, particularly in the integration of renewable energy sources. This study aims to conduct a comparative analysis of various energy storage technologies, including lithium-ion batteries, flow batteries, supercapacitors, and mechanical energy storage systems (pumped hydro and flywheels), in terms of efficiency, capacity, cost, reliability, and application potential. The research methodology involves literature review, technical and economic analysis, as well as evaluation of implementation cases in several countries. The results of the analysis indicate that no single technology is universally superior; instead, the selection of storage technology should be tailored to system requirements, energy source characteristics, and geographical and economic conditions. This study also discusses the potential implementation in Indonesia and the challenges faced, such as regulations, infrastructure, and investment costs. Policy recommendations and implementation strategies are presented as part of efforts to promote the adoption of energy storage technologies in the transition toward a sustainable energy system.</p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> energy storage technology, batteries, supercapacitors, efficiency, renewable energy, Indonesia.</em></p>Tateng SukendarErwin Wijayanto
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-05-262025-05-26141577210.35968/jtin.v14i1.1581Pengaruh Budaya Dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Manajemen Kualitas PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1597
<p>Salah satu komponen kunci untuk membuat bisnis menjadi kompetitif adalah manajemen kualitas, terutama mengingat dinamika industri yang semakin rumit. Perilaku karyawan yang berorientasi pada kualitas dikatakan sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang mendukung dan budaya perusahaan yang kuat. Sebagai perusahaan agribisnis yang cukup besar, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk merupakan subjek yang tepat untuk meneliti sejauh mana budaya organisasi dan kondisi tempat kerja mempengaruhi manajemen kualitas. Penelitian ini penting dilakukan karena kualitas dipengaruhi oleh elemen internal seperti kondisi area kerja dan nilai-nilai budaya selain pertimbangan teknis Prosedur pemilihan Lemeshow untuk populasi yang tidak terbatas digunakan untuk memilih 96 responden untuk penelitian ini, yang menggunakan beberapa metode regresi. Temuan menunjukkan bahwa manajemen kualitas secara signifikan dipengaruhi oleh budaya tempat kerja dan budaya perusahaan. Keduanya secara simultan memberikan kontribusi yang baik terhadap peningkatan sistem kualitas. Hasil penelitian ini memvalidasi bahwa sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas, perusahaan harus memperkuat budaya kerja dan membangun lingkungan kerja yang positif.</p>Indra Gumelar GumelarGalih Aditya Pratama Erika Ristianti
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-07-162025-07-16141738210.35968/jtin.v14i1.1597Penerapan Konsep 5S pada Proses Pembuatan Minuman di Kedai XYZ
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jtin/article/view/1595
<p>Pemborosan (<em>waste</em>) dalam proses operasional kedai kopi dapat menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan biaya, dan memengaruhi kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pemborosan berdasarkan konsep <em>seven waste</em> dan menganalisis penerapan metode 5S sebagai upaya perbaikan di Kedai XYZ. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung, wawancara dengan barista, analisis seven waste, serta klasifikasi aktivitas menjadi <em>Value Added Activity</em> (VAA), <em>Non Value Added Activity</em> (NVA), dan <em>Necessary Non Value Added Activity</em> (NNVA). Hasil penelitian menemukan lima jenis pemborosan utama, yaitu <em>waiting</em>, <em>overproduction</em>, <em>defects</em>, <em>unnecessary</em> <em>motion</em>, dan <em>over</em>-<em>processing</em>, sedangkan <em>transportation</em> dan <em>inventory</em> tidak ditemukan. Penerapan 5S, seperti penataan ulang area kerja dan standarisasi prosedur, terbukti menurunkan rata-rata waktu pembuatan satu cangkir kopi dari 120 detik menjadi 102 detik (penurunan sebesar 15%). Temuan ini menunjukkan bahwa metode 5S efektif membantu meminimalkan pemborosan, memperpendek <em>lead time</em>, dan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga dapat menjadi acuan praktis bagi UMKM kedai kopi dalam meningkatkan daya saing.</p>Reza Oktafiani AkbarYusep SukrawanHanissa OkitasariHanissa Okitasari
Copyright (c) 2025 Jurnal Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya)
2025-07-162025-07-161418390