ANALISIS SISTEM PRODUKSI TWO-PIECE BEVERAGE CAN DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT XYZ

RAHAYU NINGRUM, BASUKI ARIANTO, WASPADA TEDJA BHIRAWA, DARMAWAN YULIANTO

Sari


PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang memproduksi beverage can dengan bahan dasar tintplate di Indonesia. Salah satu jenis beverage can yang diproduksi adalah two-piece beverage can. Tipe ini terdari dua bagian yaitu body, bottom end dan lid. Pada proses produksi sering terjadi penumpukan pada proses tertentu sehingga mengganggu jalannya proses produksi, dan mempengaruhi pencapaian target produksi. Penyeimbangan lintasan dilakukan dengan metode ranked positional weight (RPW) yang dimulai dengan melakukan pengumpulan data dengan pengamatan pada tiap elemen kerja yang kemudian melakukan perhitungan meliputi keseragaman data, kecukupan data, waktu baku, dan waktu normal. Apabila data sudah seragam dan cukup, selanjutnya melakukan perhitungan line balancing. Tahapan dalam metode kilbridge adalah membagi region dari kiri ke kanan, menentukan peringkat setiap elemen kerja, melakukan pembebanan elemen kerja ke dalam stasiun kerja dengan ketentuan tidak melanggar precedence diagram dan waktu siklus tidak melebihi waktu actual. Sedangkan tahapan metode ranked positional weight adalah menyusun precedence diagram, menentukan posisi peringkat, mengurutkan elemen kerja berdasarkan urutan tertinggi, pengelompokan kedalan stasiun kerja, dan menghitung balance delay lintasan. Kemudian melakukan perhitungan indikator line balancing untuk membandingkan kondisi sebelum dilakukan line balancing dan setelah dilakukan line balancing. Hasil data-data yang di dapat metode ranked positional weight menghasilkan lintasan kerja yang lebih optimum dibanding metode kilbridge. Pada metode RPW kecepatan lebih seragam. Idle time pada metode RPW juga lebih kecil sebesar 3,82 detik sedangkan pada metode kilbridge 8,62 detik. Hal juga ini dapat dilihat dari smoothness index metode RPW dibandingkan metode kilbridge yakni sebesar 1,781 detik. Efisiensi line lebih besar dan balance delay lebih kecil, 91,78% dan 8,22% untuk metode RPW. Sedangkan metode kilbridge memiliki efisiensi line sebesar 83,20% dan balance delay 16,80%. Idle time pada metode RPW juga lebih kecil sebesar 3,82 detik sedangkan pada metode kilbridge 8,62 detik. Kata kunci : Line balancing, Beverage Can, Ranked Position Weigh (RPW

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Baroto, Teguh., 2002., Perencanaan

dan Pengendalian Produksi.,

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Baroto, Teguh., 2004., Simulasi

Perbandingan Algoritma Region

Approach, Positional Weight dan

Moodie Young dalam Efisiensi dan

Keseimbangan Lini Produksi.,

Malang: Universitas

Muhammadiyah.

Dwiloka, Bambang dan Rati Riana.,

, Teknik Menulis Karya

Ilmiah., Jakarta: Rineka Cipta.

Ginting, Rosnani., 2007., Sistem

Produksi., Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusuma, Hendra., 1999.,

Manajemen Produksi., Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim., 1999.,

Perencanaan dan Pengendalian

Produksi., Surabaya: Guna Widya.

Nasution, Arman Hakim., 2003.,

Perencanaan dan Pengendalian

Produksi., Surabaya: Guna Widya.

Purnomo, Hari., 2004., Pengantar

Teknik Industri., Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sawyer, J. H. F., 1970., Line

Balancing., London: The Machinery

Publishing CO. LTD.

Wignjosoebroto, Sritomo.,1995.,

Teknik Tata Cara Kerja dan

Pengukuran Kerja., Jakarta: Guna

Wijaya.

Sutalaksana, Iftikar Z., dkk., 1979.,

Teknik Tata Cara Kerja., Bandung:

Institut Teknologi Bandung




DOI: https://doi.org/10.35968/jtin.v11i2.975

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: