Evaluasi Kelayakan Investasi Antara Bus Listrik Dan Bus Konvensional Di PT. SYM

Authors

  • Desgawan Dzikri Pradana Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
  • Hari Moektiwibowo
  • Indramawan Indramawan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

DOI:

https://doi.org/10.35968/jtin.v14i1.1575

Abstract

Pertumbuhan pesat dalam sektor transportasi menuntut pengembangan moda alternatif yang lebih efisien serta ramah lingkungan. PT. SYM sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi menghadapi tantangan penting dalam menentukan arah investasi strategis antara penggunaan bus listrik atau bus konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi kedua jenis bus dengan menggunakan pendekatan ekonomi teknik selama periode tujuh tahun. Analisis dilakukan berdasarkan empat indikator utama, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, dan Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil studi menunjukkan bahwa bus konvensional memiliki NPV dan IRR yang lebih tinggi, di mana IRR mencapai 42% dan periode pengembalian (Payback Period) selama 2,62 tahun. Sebaliknya, bus listrik menunjukkan IRR yang lebih rendah dengan periode pengembalian selama 4,85 tahun. Nilai BCR untuk bus konvensional tercatat sebesar 1,93, sedangkan bus listrik memiliki nilai 1,64. Walaupun investasi awal bus listrik lebih besar, biaya operasional dan pemeliharaannya lebih rendah dibandingkan bus konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa kedua jenis bus secara finansial layak dijalankan karena waktu pengembaliannya masih dalam batas yang dapat diterima. PT. SYM dapat mempertimbangkan penggunaan bus listrik untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus berkontribusi pada sistem transportasi yang berkelanjutan.   Kata kunci : Bus listrik, bus konvensional, kelayakan investasi, NPV, IRR, Payback Period, Benefit Cost Ratio.

Downloads

Published

2025-05-22