ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR IMPOR PRODUK ELEKTRONIK LIFE GOOD (LG) INCOTERM CIP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC PADA PT. PANTOS LOGISTIK INDONESIA CIBITUNG JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.35968/jti.v11i2.950Abstrak
PT. Pantos Logistik Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang freight forwarding yang memberikan jasa ekspor, impor, penyewaan trucking, penyewaan gudang dan penyewaan kontainer. Barang utama yang dimpor adalah finish goods LG (Life Goods) yaitu Washing Machine, Refrigerator dan LCD LED monitor Namun dalam setiap proses dokumen impor tersebut tidak terlepas dari reject berupa terjadinya perbedaan tanggal, terjadinya kesalahan kode barang pada saat menginput dokumen baru, terjadinya perbedaan HS. CODE dengan jenis produk, dan delay kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesimpor dan menemukan penyebab terjadinya reject dan memberikan usulan perbaikan dalam proses impor di PT. Pantos Logistik Indonesia dengan menggunakan metode DMAIC dan analisis 5W+1H. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan beberapa langkah pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada proses impor finish goods terdapat empat jenis penyebab reject yang menjadi CTQ kunci, yaitu terjadinya perbedaan tanggal, terjadinya kesalahan kode barang pada saat menginput dokumen baru, terjadinya perbedaan HS. CODE dengan jenis produk, dan delay kapal. Kinerja PT. Pantos Logistik Indonesia pada bulan Januari sampai April 2021 memiliki nilai sigma 2,24. Berdasarkan diagram pareto diketahui penyebab reject yang paling tertinggi adalah terjadinya perbedaan tanggal yaitu 43% untuk kesalahan input kode GSI di system sebanyak 22% perbedaan HS.CODE pada jenis barang sabanyak 21%, dan untuk delay kapal 14%. Analisis menggunakan fishbone Diagram dapat ditemukan faktor-faktor penyebab reject adalah Man, Method, Material dan untuk improve menggunakan analisis 5W+1H (What, Who, When, Why, Where, dan How, mencari prioritas alternatif perbaikan untuk mengurangi kegagalan proses. sehingga setelah rencana perbaikan diterapkan pada proses impor dokumen finish goods diharapkan dapat mencapai zero reject. Kata kunci: DMAIC, Reject, Six sigma, CTQ, Pareto Chart, Fishbone Diagram, Analisis 5W+1.Referensi
Albiwi, Saja Ahmed et al. 2015. A
Systematic Review of Lean Six Sigma for
the Manufacturing Industry. Business
Management Journal Vol 21 Iss 3 pp. 665-
Badan Pusat Statistik. 2016.
Pertumbuhan Produksi Industri Besar
Sedang. www.bps.go.id diakses 5 Mei
pukul 23:21
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006.
Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Foster, S. Thomas. 2007. Managing
Quality Integrating Supply Chain.
Canada: Pearson Prentice Hall
Gaspersz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma
For Manufacturing And ServiceIndustries.
Jakarta: Gramedia.
Gaspersz, Vincent. 2002. Pedoman
Implementasi Six Sigma Terintegrasi
dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan
HACCP. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen
Produktivitas Total. Jakarta: PT.
GramediaPustaka Utama
George, Mike et al. 2004. What is Lean
Six Sigma?. New York: McGraw-Hill
Hansen, Don R dan Maryanne M, Mowen.
Cost Management: Accounting&
Control. United States: Thomson Shouthwestern
Hidayat, M. Faridz. 2012. Evaluasi
Penyebab Terjadinya Defect pada Proses
Produksi Kerupuk Tahu di UD. Karya
Usaha dengan Metode Seven Tools of
Quality dan Solusinya Menggunakan
Matriks 5W+1H. Surabaya: TugasAkhir
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Ishikawa, Kaoru. 1982. Guide to Quality
Control, Second Revised Englih Edition.
Tokyo: Asian Productivity Organization
Kaushik, Phabakar et al. 2012.
Application of Six Sigma Methodology in
a Small and Medium Sized
Manufacturing Enterprise. The TQM
Journal Vol 24Iss 1pp 4-6
Kirk, Jerome dan Marr. L. Miller. 1985.
Reliability and Validity in Qualitative
Research. Beverly Hills: SAGE
Publication.