UNCLOS 1982 DAN ICAO 1947 DALAM PENGATURAN RUANG UDARA

Ahmad Dirwan

Sari


Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan, telah meratifikasi UNCLOS/ United Nations Convention On The Law Of The Sea dengan UU Nomor 17 tahun 1985 sebagai kelanjutan perwujudan dari konsep Doktrin Wawasan Nusantara yang merupakan satu kesatuan terhadap tanah, daratan dan perairan. Namun dalam hal ini masih ada masalah yang timbul di antaranya adalah masalah alur laut kepulauan yang diatur oleh IMO/ International Maritime Organization dan masalah yurisdiksi dari International Tribunal yang menurutnya overlapping dengan yurisdiksi International Civil Aviation Organization (ICAO)Council. Hal ini semata-mata berkaitan dengan “Penafsiran hak lintas Udara”.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Annex 2, “Rule of The Air”, Convention on International Civil Aviation of 1944” Ninth Edition-July 1990, ICAO, 1991.

Annex 11, “Air Traffic Services”, Convention on International Civil Aviation of 1944,Thirteenth Edition July 2001. 3. Brierly, J.L., The Law of Nations, Oxford University Press, New York and Oxford, 1963.

Cheng, Bin, The Law of International Air Transport, Stevens & Sons Limited, London, 1962. 5. Convention on Internasional Civil Aviation of 1944.

Cooper, Cobb, John, Explorations In Aerospace Law, Editor Ivan A. Vlasic, McGill University Press, Montreal, 1968

United Nations Convention On The Law Of The Sea 1982

Warner, Robin, Edited by Donald R. Rothwell and Sam Bateman, “Navigational Rights and Freedoms and The New Law of The Sea”, Martinus Nijhoff Publisher, London, 2000.




DOI: https://doi.org/10.35968/jh.v4i2.94

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: