KASUS BULLYING DALAM KALANGAN PELAJAR (SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGI)

Nunuk Sulisrudatin

Sari


Akhir-akhir ini berita kasus bullying di Indonesia kembali muncul ke permukaan. Berita kasus bullying di sebuah sekolah menengah atas di Jakarta seakan menjadi fokus pembahasan media massa dalam negeri. Seakan rantai yang tak pernah putus, bullying terus mewarnai dunia pendidikan Indonesia tanpa pengentasan serius. Sebenarnya bullying bukan hanya ada dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam keluarga, dunia kerja, dan lain-lain. Apalagi di dunia anak jalanan, betapa anak-anak itu seringkali dibully oleh preman-preman yang lebih tua dan kekar perawakannya. Ini semua seakan menyadarkan kita betapa bullying sudah menjadi masalah global yang serius. Tindak pencegahan sejak dini melalui pendidikan moral, penerapan hidup bersama yang penuh kekeluargaan dan tanggung jawab, serta penataan hukum menjadi langkah awal efektif untuk mengurangi tindak bullying di masyarakat. Tindak penyelesaian melalui jalur hukum tentu langkah terakhir dan dibutuhkan kerjasama serta dilaksanakan secara terus-menerus oleh semua pihak tanpa terkecuali, mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


BUKU

Astuti, Ponny Retno. Meredam Bullying. Jakarta: Grasindo, 2008.

Coloroso, Barbara. Penindas, Tertindas, dan Penonton; Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu Pustaka, 2006

Craig, Wendy, dkk. “A Cross-National Adolescents in 40 countries”. Int J Public Health, 2009.

Djuwita, Ratna. Kekerasan Tersembunyi di Sekolah: Aspek-aspek Psikososial dari Bullying. Makalah dalam Workshop Bullying: Masalah Tersembunyi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia. Jakarta 29 April 2006.

Kartono, Kartini. Patologi Sosial, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Nuraini, R. Perilaku Bullying di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung, 2008.

Riauskina, I. I., Djuwita, R., dan Soesetio, S. R. “Gencet-gencetan” di Mata

Siswa/Siswi Kelas 1 SMA: Naskah Kognitif tentang Arti, Skenario, dan Dampak ”Gencet-gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial 12 (01), 13 Januari 2005.

Rigby, Ken. The Anti-Bullying and Teasing Book. Australia: Gryphon House, Inc, 2005.

Santrock, J.W. Remaja (Edisi ke-11 Jilid Satu). Jakarta: Erlangga, 2007.

Sanders, Cherryl E. & Gary D. Phye. Bullying Implication for The Classroom. California: Elsevier Academic Press, 2004.

SEJIWA, Bullying Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak, Jakarta: Grasindo,2008.

Saripah, I. (2010). Model konseling kognitif untuk menanggulangi bullying siswa. Jurnal Psikologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Singgih D, Gunarso. Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulya, 1988.

Smith, P.K. & Thompson, D. Practical approaches to bullying. London: David Fulton, 1991.

Tattum, D. & Tattum. E. Social education and personal development. London: David Fulton, 1992.

Wendy Craig dkk. “A Cross-National Adolescents in 40 countries”, (Int J Public Health,2009.

INTERNET Haryana, Diena, Penelitian Mengenai Kekerasan di Sekolah, www.sejiwa.or.id, Jakarta, 16/2007.

Ratna, Dyah, Novia, Meta dan Iqbal, Muhammad, Aduan Bullying Tertinggi, www.republika.com, Jakarta, 15 Oktober 2014.

Yolan, Sikin. Negara-negara dengan Kasus Bullying Tertinggi, Indonesia di Urutan Ke-2, www.uniqpost.com, Jakarta, 20 Oktober 2012).

Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development, Melbourne, November 2009.

www.harunnihaya.blogspot.com. Bullying dan Solusinya, Jakarta, 28 Oktober 2011.




DOI: https://doi.org/10.35968/jh.v5i2.109

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by: